Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus
Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di
antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun
melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai
penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya
dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian
yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia
perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar
dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk
mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas
terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki
kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet
dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album
Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga
mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan
anak muda.
Eksistensi
dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan
bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia.
Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi,
menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan
yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat.
Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang
sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat
kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya
ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah
jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka
hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja
munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang
memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan
sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu
sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal
tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik
Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum.
Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja,
kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang
begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat
bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang
eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari
liriknya ataupun musiknya.
Miris
sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik
yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin
menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan
lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda
dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis.
Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah
dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik
kerincong ini.
Untuk
itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak
cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan
menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan
diiringi musik yang popular saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar